Minggu, 30 Oktober 2011

Kekuatan Tahajud

Rasulullah SAW bersabda, ”Raihlah kemuliaan dengan bangun shalat malam saat manusia lelap tidur.” Sungguh semua para Rasul, anbia, aulia, dan ulama pilihan adalah penggemar, bahkan penikmat tahajud. Inilah hidangan hidayah terlezat bagi hamba-hamba Allah.

Ya, memang yang namanya shalat malam itu waktu yang paling romantis disaat kamu ingin mendekatkan diri kepada ALLAH swt dan waktu yang paling sempurna untuk melepas rindu.

sebelumnya telah duceritakan dalam surat cinta manusia yang malamnya penuh cinta yang diakhiri oleh kata-kata, Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam.


Mengadulah pada-NYA pada waktu yang Ia minta untuk mengadu padanya di tengah malam. Rintihan batin dan tangisan sukma benar-benar didengar dan diperkenankan oleh-Nya.

Ya, sekali lagi memang DIA-lah, tempat mengadu. Pas banget buat kamu yang lagi punya masalah keuangan, pas banget buat kamu yang punya masalah ujian yang susah, pas banget buat kamu yang lagi punya masalah sama dosen, pas banget buat kamu yang lagi punya masalah percintaan, dan sekali lagi buat kamu yang lagi punya masalah A, B sampai Z.

Ya, sekali lagi aku tegaskan, S-E-M-U-A nya bisa diadukan, karena semua berjalan dalam kehendakNYA, nafas hidup cinta dan segalanya.

OK, selamat membaca dan semoga bermanfaat. :)


Dunia sempat tersentak, tercengang, dan terkagum-kagum ketika imperium raksasa dunia, Persia dan Romawi tumbang oleh kekuatan umat Islam yang baru muncul.

Raja Persia mengirim utusan untuk meminta bantuan pada Kaisar Cina. Dengan keheranan, Kaisar Cina bertanya, ””Apa gerangan kekuatan istimewa tentara Islam?””

Utusan Persia menjawab, ””Malam bagaikan pendeta dan siang laksana singa Tuhan.”” (Versi Persia).

Malam mereka menjalin hubungan mesra dengan Allah. Siang mereka sebagai pejuang yang gagah berani.

Sejarah mencatat bahwa kebangkitan umat Islam tidak saja diperjuangkan dengan keringat dan darah, tetapi juga dengan linangan air mata, tahajud. Inilah yang Allah janjikan dalam QS Al-Isra: 79.

Sungguh terbukti bahwa maqaman mahmudan ”kedudukan terpuji” diraih oleh umat Islam. Dua pertiga bumi dikuasai. Azan menjadi nada musikal terindah selama tujuh abad lamanya.

Inilah kedahsyatan qiyamul lail. Betapa banyak kelompok yang sedikit, tetapi berkualitas (mukminin) mengalahkan kelompok yang banyak, tetapi sekadar kuantitas (kafirun, munafiqun, fasiqun, musyrikun, zhalimun) dengan izin Allah (QS Al-Baqarah: 249).

Perhatikanlah kata izin Allah. Alam semesta ini dalam iradat dan kodrat-Nya (QS Yasin: 82).

Penikmat tahajud hanyalah hamba pilihan. Tidak semua Muslim terpanggil melakukannya. Buktinya, semua kita bisa bangun malam, tetapi belum tentu mau shalat malam. Apakah sama hamba-Ku yang bangun shalat malam yang mengharapkan rida-Ku, rahmat-Ku, ampunan-Ku dengan mereka yang lelap dalam peraduan tidur.

Apakah sama hamba-Ku yang cerdas dengan yang tidak. Sesungguhnya hanya orang yang cerdas yang mengingat-Ku di tengah malam. (QS Az-Zumar:9)

Sesungguhnya, bangun di tengah malam lebih tepat untuk menjadi khusyuk. Bacaan kala itu sungguh amat berkesan. Thiban nafs, kata Nabi, jiwanya hidup bercahaya. Semakin jelaslah bahwa tahajud adalah ibadah bagi pemburu keridaan-Nya. Karena itu, raihlah kemuliaan malam dan kenikmatan hidup pada-Nya. Untaian tasbih, gerak tubuh, tetesan air mata ”kan menjadi kebanggaan Allah di hadapan para malaikat-Nya.

Semoga kamu, kita bisa dibukakan matahatinya untuk memulai shalat tahajud tiap malam.

Amin.