Minggu, 31 Oktober 2010

Untuk kita renungkan | Ebiet G. Ade

Kita Mesti Telanjang dan Benar-benar Bersih
Suci Lahir dan Di Dalam Batin
Tegaklah Ke Dalam Sebelum Bicara
Singkirkan Debu Yang Masih Melekat

Singkirkan Debu Yang Masih Melekat

Anugerah dan Bencana Adalah Kehendaknya
Kita Mesti Tabah Menjalani
Hanya Cambuk Kecil Agar Kita Sadar
Adalah Dia Di Atas Segalanya

Adalah Dia Di Atas Segalanya

Anak Menjerit-jerit
Asap Panas Membakar
Lahar dan Badai Menyapu Bersih
ini Bukan Hukuman
Hanya Satu Isyarat
Bahwa Kita Mesti Banyak Berbenah

Memang
Bila Kita Kaji Lebih Jauh
Dalam Kekalutan
Masih Banyak Tangan
Yang Tega Berbuat Nista Oh
Tuhan Pasti Telah Memperhitungkan
Amal dan Dosa Yang Telah Kita Perbuat
Kemanakah Lagi Kita Kan Sembunyi
Hanya Kepadanya Kita Kembali
Tak Ada Yang Bakal Bisa Menjawab
Mari
Hanya Tunduk Sujud Padanya

Kita Mesti Berjuang Memerangi Diri
Bercermin dan Banyaklah Bercermin
Tuhan Ada Di Sini Di Dalam Jiwa Ini
Berusahalah Agar Dia Tersenyum Oh
Berubahlah Agar Dia Tersenyum

PRAY FOR INDONESIA

Pray for Indonesia

Jumlah korban meninggal di Kepulauan Mentawai terus bertambah. Data posko bencana Mentawai Sampai dengan Sabtu (20/10) pukul 19.30 jumlah penduduk yang meninggal akibat gempa bumi dan tsunami telah mencapai 433 orang atau bertambah 20 orang dibandingkan dengan Jumat kemarin.

Sementara total penduduk yang hilang sebanyak 112 orang atau telah berkurang dari hari sebelumnya yang berjumlah 163 orang. Untuk luka berat pada hari Sabtu ini sebanyak 170 dan luka ringan 142 orang.

"Semua yang luka berat tidak perlu ke padang cukup disini saja nanti (di Sikakap)," ujarnya, Sabtu (30/10).
Sementara sejumlah penduduk yang mengalami luka berat di daerah terus dievakuasi dari dusun-dusun di Kepulauan Mentawai yang terkena musibah. Para korban di bawa ke Rumah Sakit Darurat, Batalyon Kesehatan Kostrad TNI.
REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--

Diawali dengan berita korban bencana yang melanda indonesia, belum lagi berita tentang meletusnya gunung merapi di pulau jawa,
Sedang kalut-kalutnya dan semangat untuk meneriaki pray for indonesia, berita tersebut berbarengan dengan berita bentrokan dimana-dimana, dimulai dari rumput lapangan sepak bola sampai aspal jalan raya. (@kabar pagi di tvone jam 5.30)
wahh, sedih deh jadinya, udah indonesia, tanah air tecinta, terkena bencana heboh. Maaasiih aja ada yang buat 'heboh' dengan tema yang lain. Memang Indonesia di awal abad 21 ini gitu-gitu aja. Ingat-ingat lagi beberapa hari yang lalu kita baru saja memeringati hari sumpah pemuda.
Banyak harapan, ketika di pertengahan abad 21 ketika para pemuda sekarang sudah waktunya menempati kursi - kursi pemerintahan, posisi yang sangat menyita waktu tidur karena amanahnya yang berat (bukan karena gajinya yang klo dibawa dikantong jadi berat :D)

Indonesia menjadi jauh lebih baik

Bersih dari korupsi karena sudah belajar dari para senior dulu,
Sangat jauh jauh lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan parpol dan yayasannya,
Sangat lebih aware terhadap lingkungan sekitar karena sudah sangat kenal dengan lingkungan yang perlu dibantu, seperti yang selalu dikatakan mahasiswa saat sebelum aksi, kurang lebih seperti ini, "kalau menurut data memang menunjukkan pengurangan kemiskinan, tetapi kami, yang langsung di lapangan, melihat kemiskinan-kemiskinan itu masih banyak disekitar kita."
serta, teknologi yang akan berkembang menjadi saingan negara-negara besar lainnya di dunia, di tambah bahan mentah industri banyak sekali di Indonesia,
apabila masih ada pernyataan "sumber daya manusia indonesia masih kurang mampu untuk mengembangkannya". Ya, mungkin itu berlaku pada ahli di Indoensia dekade ini (soalnya banyak profesor di perguruan tinggi luar negeri orang Indonesia). Tapi, di tahun-tahun mendatang pemuda ini siap untuk mengolah barang-barang yang ada dengan ilmunya, karena telah belajar dari seniornya yang belum mau untuk mengolahnya.

Membahas tentang banyaknya orang indonesia yang jadi profesor ahli di luar negeri sana, ditambah profesor ahli di dalam negeri. ada quotes yang menarik menurutku,
"Negaraku surgaku, bila tiba waktunya, kita wajib pulang mengamalkan ilmu, memajukan bangsa kita"
(oleh Atang, di novel negeri 5 menara karya A. Fuadi)

Pray for Indonesia,
Semoga negara kita makin berkembang dan makin bersih, sesuai dengan doa-doa kita dari jutaan warga Indonesia yang mengharapkan perubahan.