Sabtu, 09 Juli 2011

Lomba Dunia Maya - Nuripa (yang Aku Jaga Eksistensinya)

Kalau untuk aku, facebook itu sebagai media eksistensi terhadap seseorang yang tidak bisa ditemui di dunia nyata, padahal aku kenal sama dia tapi jarak yang jauh dan kesempatan yang memang belum berpihak padaku.

Cerita ini bermulai dari Masa Orientasi Kampus, namanya Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB). Seluruh mahasiswa baru dibagi menjadi 25 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 150 mahasiswa. Ya, aku sekolompok dengannya yang aku jaga eksistensinya sampai sekarang melalui facebook. Memang sangat beruntung dapat bertemu dengan peluang 1 : 3750 mahasiswa dan yang paling terkenang dan mungkin masih menjadi satu-satunya kenangan adalah pada malam sebelum hari terakhir masa orientasi, aku membawa kamera dan memberanikan diri untuk foto bersamanya. Ya, aku tegaskan lagi, hanya berdua.

Waktupun berlalu, sudah lama tidak bertemu dan bodohnya adalah aku tidak mengetahui siapa namanya, hanya terbayang dengan jelas bagaimana paras wajahnya, lebar dahinya, mancung hidungnya dan manis senyumnya. Ada acara buka puasa bersama yang aku ketahui dari event di group facebook kelompok MPKMB ku saat awal puasa sebelum libur kuliah.

OK! Aku coba maksimalkan kesempatan ini. Pertama, aku cari fotonya di account facebook yang ada di grup add dia, wall to wall mengajak dia ikut, kenalan dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ternyata rencana hanya rencana. Tidak ada foto di group itu yang sesuai dengan yang terbayang dalam otakku. Well, aku coba cari di buku catatan MPKMB dalam buku itu terdapat data nama, asal, dan nomor telepon. Aku cari dan seleksi dengan foto yang ada di grup, “oke, semoga yang ini” ucapku yakin dengan pilihanku! Hari itu juga langsung sms ke nomor yang ada di buku, mengingatkan sahur, buka puasa, shalat tarawih, shalat malam dan sampai ke tujuan akhir, mengajak ikut serta buka puasa bersama.

Sampai pada hari acara buka puasa bersama, aku lihat-lihat sekeliling masih belum terlihat sosok yang aku harapkan datang, “Hmm.. mungkin belum datang” pikirku positif sekaligus menghibur diri. Sampai saatnya pada agenda perkenalan dan aku sms “nggak datang yah?”. Bipp bippp, “dateng kok, ada di samping bake” sms balasannya. Oh my GOD, dari sini sadar bahwa aku salah orang.

Kuliah tingkat satu berlanjut setelah liburan awal puasa, sekarang sudah semester dua dan masih tidak ada kemajuan hanya kenangan foto berdua yang diupload di facebook. Ya, walaupun modalnya hanya pernah foto bersama, aku selalu bilang ke teman-temanku bahwa dia adalah calon istriku. (Amin)

Emang yang mana sih, ban? Mungkin gw kenal”, Ucap temanku yang tertarik untuk mengupas tentang dia lebih lanjut.

“Ini yang ada di album keluarga 21 solutif family di facebook.” dengan handphone SE W580i merah jambu aku perlihatkan padanya.

“Oh, ini mah temen satu lorong gw. Namanya Nuripa Paripa (nama samaran)” Alhamdulillah, akhirnya ada jalan juga semoga ini benar-benar jodohnya deh.

Hari ini lagi liburan lebaran dengan bekal nama lengkap aku mulai cari-cari info tentang dia. Ya, dengan dunia maya kita hampir bisa tahu segalanya apalagi kalau dia seorang yang eksis sering tulis-tulis di internet. Aku ketik nama lengkapnya di google, ‘Nuripa Paripa’ dan dalam sekejap muncul info-info yang aku dapatkan. Ternyata dia berasal dari Jakarta Utara, lulusan sekolah SMA negeri 33 Jakarta, keluarga besarnya di Bali, adiknya, kakaknya, kelas kuliah tingkat pertama sampai cerita tentang dia yang ditulis di blog-blog temannnya, lalu account facebook yang dapat dipakai untuk melakukan strategi-strategi perapatan alias pendekatan. Aku add facebooknya tunggu sehari, dua hari, semingu. “Wah, belum diaccept juga. Hmm. Apa mungkin di reject ya?”

Disaat pikiran direject atau emang belum ke klik buat add karena koneksi internetnya jelek, teman karibku, anwar, bilang “wah, lo kelamaan, bro. kesalib orang lain baru nyesel deh.”

Ya, kami memang selalu bertukar informasi , berbagi cerita dan lain-lain melalui message FB, chatting YM, dan email, dengan adanya teknologi internet, kita bisa berkomunikasi secara instant tanpa dibatasi oleh jarak antara Bogor dan Bandung. Chat kami hari itu, diakhiri dengan suggest friend Nuripa kepadaku. Keesokan harinya aku add ulang dan alhamdulillah untuk kali ini kita berteman walaupun dari facebook.

Hari ini, liburan lebaran. Saatnya berkumpul dengan teman satu kelas SMA. Lagi-lagi event di grup facebook yang membuat kami bersilaturahmi, bertatap muka, bersenda gurau, bercerita tentang masa kuliah sampai mengulang cerita saat-saat SMA. Malam sudah semakin larut, ini sesi curhat dan aku ceritakan ke teman-temanku. “Yang jelas, jangan dulu post di wall dia sebelum lo kenalan sama dia. Sekarang lo like aja apapun status dia, klo dia kasih komen, nah baru lo komen” Itu adalah kalimat kesimpulan pada semua yang telah kami diskusikan. Mulai hari itu, tiap ada kesempatan online depan komputer, buka profil dia, ada status klik like.

Liburan usai, sekarang mulai kuliah lagi. Masih teringat hari itu, kuliah kimia, siang hari pukul 13.45, langit cerah, teriknya sinar matahari terhalang oleh awan, dan panasnya ruangan kelas. Mimpi apa aku semalam? Tidaak disangka-sangka bidadari yang belum kenalan secara langsung itu datang masuk kelas. Ya, sekali lagi ku tegaskan dia hadir di kelasku, kita dalam satu ruangan!. “Hari ini atau tidak sama sekali” itu dalam pikiranku. Memang sudah di semester dua ini aku belum juga mendapatkan kesempatan untuk berkenalan secara tatap muka langsung, bertemu saja tidak pernah. Kuliah selesai, harimau pun langsung membidik sasaran dan mengejar rusa, mangsanya.

Hey, nuripa

Iya, kenapa ya?”, Hela nafas panjang, berharap oksigen yang dihirup menyelimuti jantung yang berdetak kencang sekali.

”Saya tau tentang kamu, tapi kamu gak tau saya. Saya yunan, hmm. Kita satu kelompok MPKMB.

Saya Nuripa, senang berkenalan. Saya kuliah dulu ya.”

Misi selesai, aku berharap momen ini sebagai awalan untuk melakukan momen indah keesokan harinya bahkan keesokan tahunnya.

Kini semester tiga, selama satu semester ini tidak bertemu sama sekali dengannya, walaupun mengikuti salah satu mata kuliah departemennya. Memang dibatasi oleh jarak, butuh waktu 15 menit untuk mencapai departemenku dari departemennya. Tetapi, jarak tidak berlaku di facebook, kini aku lagi-lagi hanya dapat memata-matai profilnya, memberi jempol ke statusnya, apakah dia masih single atau owned oleh orang lain. Ditambah gambar-gambar dengan bantuan snipping tools yang isinya selalu menjadi bahan obrolan yang seru dan menarik karena memotong sesuatu yang menarik di halaman profilnya via email bersama anwar, baik itu kata statusnya dia. Ya, sangat banyak hasil potongan statusnya dia.

Semester empat datang. Alhamdulillah dapat bertemu dengannya, berbincang bersama dengannya mengobati rindu aku padanya (Ku harap dia juga demikian). Ya, percaya atau tidak. Sekilas saja aku melihat wajahnya, wajah wanita yang lain lewat.

Untuk hari ini dan selanjutnya, aku menggunakan dunia maya untuk mengetahui apa yang dilakukannya, mencari celah untuk mendapatkan perhatiannya, dan yang sangat aku tekankan pada apapun yang aku lakukan di profilnya adalah berusaha, dia menganggap bahwa aku masih memerhatikannya dengan memberikan jempol pada statusnya, mengomentari status yang dapat aku komentari, dan dengan memberi ucapan selamat ulang tahun kepadanya walaupun hanya setahun sekali. Ya, ini adalah salah satu usaha untuk menjaga eksistensiku kepadanya. Cerita pada ucapan selamat ulang tahun di tahun ini adalah ketika satu minggu sebelum hari ulang tahunnya, sepertinya dia sengaja untuk menghilangkan tanggal ulang tahunnya di profilnya sehingga namanya tidak muncul di beranda facebook. Ini menjadi semakin menarik, dia sedang menguji apakah aku hafal dan masih memperhatikannya (Hanya terkaan, lagi-lagi menghibur diri sendiri). Ternyata, aku tidak akan absen dalam memberikannya ucapan selamat ulang tahun, karena ini adalah salah satu fungsi dari dunia maya untukku.

Sekarang tugasku adalah menjadi pria yang baik dan lebih baik dari hari ke hari karena seperti dalam salah satu paragraf terbaik dalam kitab suci alqur`an yaitu “…., sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). …” Surat Annur (24) ayat 26. Ya, itulah jawabannya, menjadi pria yang lebih baik dari hari ke hari akan menjadi jalanku untuk menjumpainya pada suatu hari nanti, hari yang telah ditentukan oleh-Nya. (Amin)

Ini adalah ceritaku, semoga terhibur dan ini sekaligus sebagai caraku untuk membuktikan ke-eksistensi-an ku kepadanya. Terima kasih.